Minggu, 21 Maret 2010

" Solusi Menghadapi Guncangan Hati "

Saya ingin mengajak anda, Mari kita bayangkan bagaimana bila kita tidak bisa berenang kemudian tenggelam di sungai yang dalam dan memiliki arus yang deras. Pertama yang dilakukannya adalah menyelamatkan diri dengan cara melawan sampai kehabisan napas dan akhirnya sampailah pada napas terakhir. Biasanya bila seseorang meninggal disungai karena tenggelam tubuhnya menjadi mengapung. Kenapa tubuhnya mengapung karena ia berhenti melawan.

Begitulah bila hati kita terguncang, banyak diantara kita tenggelam dalam berbagai konflik, pertengkaran, marah, kecewa bahkan depresi. Hal itu terjadi karena diri kita terus menerus melawan terhadap setiap datangnya guncangan hati terjadi.

Nyaris dalam hidup kita berhadapan dengan problem, masalah, kita buru-buru menyingkir. Jenuh dengan pekerjaan cari hiburan. Badan sedikit sakit buru-buru melenyapkan pakai obat. Inilah sebuah gambaran bagaimana yang disebut dengan perlawanan. kenapa kita tidak pernah selesai dari berbagai guncangan hati. Bahkan ada yang menyebutkan dari mata terbuka sampai mata terpejam hatinya tak pernah berhenti untuk tidak gelisah, cemas dan marah? Karena di dalam dirinya terus melawan bahkan sampai didalam mimpinya bagai dikejar-kejar kegelisahan, kecemasan dan kemarahannya sendiri.

Itulah sebabnya di dalam sholat kita diajarkan untuk berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan senantiasa membaca 'Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin.' 'Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Tuhan Semesta Alam.' Berserah diri kepada Allah berarti tidak melawan. Semua kejadian di dalam hidup kita adalah bahan kehidupan untuk kita olah sehingga mampu menjadi kekayaan batin kita.

Sholat mengajarkan agar kita mencintai tanpa membenci, mengenali tanpa menghakimi, berbuat baik tanpa berharap balas. melihat kehidupan sebagaimana adanya, membiarkan kehidupan mengalir dengan meng-agungkan KemahaBesaran Allah. namun seringkali keakuan justru menolak, kita bisa menerima cinta tetapi tidak menerima benci, kita mau kebaikan namun kita menolak kekurangan, kita hanya mau menerima kebahagiaan tetapi kita menolak kesedihan, itulah pangkal penderitaan hidup kita.

Dengan sholat dan dzikir maka kita akan membawa ketenangan hati dan ketentraman jiwa memenuhi rongga dada. badan kita menjadi ringan sekali, Pikiran kacau akan hilang, sebagaimana janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Yang beriman dan tentram hati mereka dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati kita menjadi tentram (QS. al-Ra'd/13:28).

Takala keakuan diterangi oleh cahaya Ilahi Robbi, maka menghilanglah keakuan. Keakuan menjadi hilang dan kehidupan kita menjadi kebahagiaan. Salah satu ciri-cirinya adalah sudah tidak ada bedanya lagi teman sekantor yang memuji atau mencaci maki diri kita. Keduanya sama2 indahnya. Itulah 'Solusi Menghadapi Guncangan Hati.'

Wassalam,